Secara umum pantun mempunyai ciri sama seperti pada karya sastra lama umumnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sedang secara khusus pantun mempunyai ciri-ciri baik dari segi bentuk maupun isinya, sebagai berikut.
1. Setiap bait pantun terdiri atas 4 baris
Pohon padi daunnya tipis
Pohon nangka berbiji lonjong
Kalau budi suka menangis
Kalau tertawa giginya ompong
2. Dua baria pertama (baris pertama dan kedua) merupakan sampiran atau bukan maksud yang sesungguhnya. Biasanya berupa kiasan-kiasan.
Contoh sampiran :
Pohon padi daunnya padi
Pohon nangka berbiji lonjong
3. Dua baris terakhir (baris ke-tiga dan ke-empat) merupakan isi. Apa yang akan disampaikan oleh pembuat pantun dituangkan pada baris ini.
Contoh isi :
Kalau budi auka menangis
Kalau tertawa giginya ompong
4. Sajak (bunyi) pada pantun harus beraturan. Sajak atau bunyi terakhir baris pertama sama dengan baris ke-tiga. Sedangkan baris ke-dua sama bunyi akhirnya dengan baris je-empat. Maka bila dibuatkan rumus sajak. Pantun bersajak a-b-a-b
Contoh :
Pohon padi daunnya tipis..................a
Pohon nangka berbiji lonjong...........b
Kalau budi suka menangis................a
Kalau tertawa giginya ompong.........b
Baris pertama sama dengan baris ke-tiga berbunyi akhir -is
Baris ke-dua sama dengan baris ke-empat berbunyi akhir -ong