Batang perepat saya runtuhkan
Berangan diatas kota
Seberang dapat saya pantunkan
Jangan pula saya dikata
Dari petani pulang kepadang
Membawa unggas bergombak bauk
Pergi pagi pulangnya petang
Membawa beras upah menumbuk
Buah mangga ditanah sirah
Masak sedikit dibawakan bakul
Bapak saya sangat pemarah
Salah sedikit suka memukul
Makin esok makin ke pauh
Pquh berpagar dengan bitungan
Makin esoj makin akan jauh
Jauh dibawa peruntungan
Anak buaya makan dipantai
Surut pasang makan ke tengah
Pada hidup bercermin bangkai
Baiklah mati berkalang tanah
Agung semburan di bawa naik
Kuda berlari masuk kampung
Untung suratan tidak baik
Sejak di rahim bunda kandung
Susun karang sama lebarnya
Jahit setangan dari kerukut
Sampai sekarang tiada kabarnya
Hatiku susah bukanlah patut
Tanah ini di gunung raja
Ketitiran di dalan padi
Pantun saya serupa kata
Tuan pikir didalam hati
Berlari-lari kedalam kebun
Dalam kebun adalah parak
Bernyanyi serupa pantun
Dalam pantun adalah kehendak
Daub terap di atas kota
Batang berangan di tepi raya
Haraplah tuan seperti kata
Jangan tuan tidak percaya
Kuda sultan raja sakti
Mendua-dua dalam belukar
Molej sahaja dalam hati
Dalam cinta tidak bertukar
Pisang mas bawa berlayar
Masak sebiji diatas peti
Utang mas boleh dibayar
Utang budi dibawa mati
Anak beruk di tepi pantai
Masuk ke bendang memakan padi
Biar buruk kain di pakai
Asalkan pandai mengambil hati
Pulut-pulut di atas tepi
Semangka diatas batu
Lain dimulut lain dihati
Tidak disangka jadi begitu
Pada zaman peralihan (abad ke-19) atau zaman Abdullah, seorang sastrawan Abdullah bin Abdur Kadir Munsyi banyak menulis tentang karya sastra. Salah satunya adalah pantun,disamping hikayat dan syair.
Contoh pantunnya
Lagi lebai lagi berjanggut
Naik ke balai terhinggut-hinggut
Sahaja pak lebai buta perut
Haram halal bubuh dimulut
Serta terpandang api itu menjulang
Rasa arwahku bagaikan hilang
Dijilatnya rumah-rumah serta barang-barang
Seperti anak ayam disambar elang
Pada masa selanjutnya.. Yaitu masa kesustraan baru pantun semakin berkembang. Dan akhirnya pantun masih tetap digunakan pada masa sekarang walaupun peraturan-peraturan terkadang diabaikan.